*BLOG UNDER CONSTRUCTION*

Thursday, March 05, 2020

Rumit : Hati - hati Yang Aku Jaga

Dalam detik berganti detik, siang berganti malam aku terus melangkah dalam pendam yang makin dalam. Terbuai aku dengan layanan senyuman yang menawan, tewas dalam nafsu yang tak pernah puas. Cinta yang aku rasakan semakin hari semakin dalam walhal semuanya kian berontakan. Banyak yang aku selam, cinta pertama yang nampaknya sangat mendalam. Terus- terusan aku bertanya dalam kotak fikiran, “ jika ego engkau rendahkan pasti mahligai telah kukuh temetrai”. Terus aku terbuai, bisikan demi bisikan. Aku kah penyudah cerita ini? Benarkah yang aku rasakan? Termenung aku kian berlanjutan,sebak dalam dada kian aku rasakan, linangan air mata mula mengurai. Kecewa kah aku? Tidak. Itu hanya perasan terharu dan terkilan bila mengingat tentang cinta pertama seorang yang aku kagumkan. Indah, tapi Tuhan kata tidak. Takdir tidak seperti yang dirancang, jadi bagaimana pula dengan takdir buat kita?. Terus, aku fikirkan. Hati yang aku jaga, sendiri ya dia dan dia. Rumit. Kisah ini memang merumitkan bila hawa nafsu lebih menguasai jiwa daripada cinta. Jika benar itu cinta mengapa dendam yang engkau bawa? Mengapa tidak padamkan saja api yang kian marak? Mengapa tidak menjadi air ? Mengapa hanya tuduhan demi tuduhan yang  terlontar?. Lelah. Bicara saja sejujurnya, kerna jujurlah yang bisa buat hati mekar. Cinta yang aku ada ini untuk kau yang aku kagumi, walau entah sampai titik bertemu atau tidak, doa doa ku tetap setia menuju tuannya. Biarkan aku menjaga jiwa ini, menjaga setiap hati. Hati yang semuanya tersakiti. Oleh diri sendiri. Jiwaku yang lebih mementingkan bahagia milik dia, walaupun bisikan bisikan terdengar minta bertahan. Untuk kali ini aku bertahan minta jawapan dari Tuhan siang berganti malam. Indah itu kadang kita lihat bukan hanya untuk diri seorang tapi buat insan yang kita benar benar sayang.