Untuk jiwa yang sering terluka sendiri, untuk fikiran yang selalu tersasar jauh dari sasaran benar, untuk kata kata menghina tanpa sedar, untuk tingkah laku yang tidak terkawal oleh amarah. Untuk semua itu, untuk semua yang telah melemahkan aku tanpa sedar, aku maafkan kamu. Karena bukan tugas aku sebagai manusia untuk menghukum. Cukuplah, biar aku bernafas.
If hearts were more like windows, that we could see inside, all of our scars would be visible,no hidden truths, no lies could hide. We could spy on our pain. If hearts were more like windows, when they cracked, we could replace panes.#poems